+62 897 9391 906 [email protected]

Perusahaan besar seperti Google, Samsung, dan Apple menggunakan metode pendekatan design thinking. Selain perusahaan-perusahaan besar tersebut, lembaga pendidikan terkemuka di dunia juga secara aktif mengajarkan tentang design thinking kepada para mahasiswanya seperti Stanford, Harvard, dan MIT. Design thinking sendiri memiliki berbagai macam manfaat ketika diaplikasikan. Sebelum itu, Anda perlu mengetahui apa itu design thinking agar Anda bisa menciptakan berbagai macam kreasi yang kreatif serta berkelas. 

design thinking

Pengertian Design Thinking

Tidak hanya dalam dunia design, design thinking juga bisa digunakan untuk sains, teknologi, bisnis, dan lainnya. Design thinking adalah sebuah pendekatan dalam mengatasi permasalahan. Dalam prinsipnya, Anda perlu mencermati kebutuhan user, bisnis, serta kemampuan teknologi. Oleh karena itu, pada penerapan design thinking perlu melibatkan berbagai pihak. Pendekatan design thinking ini juga merupakan proses yang berulang agar dapat menghasilkan desain maupun produk yang aplikatif, berguna, serta berpotensi menjadi bisnis.  

Proses design thinking memiliki banyak proses seperti analisis konteks, penemuan masalah, membuat ide serta solusi, berpikir kreatif, membuat gambar, model, maupun prototipe, serta menguji dan mengevaluasi. Dengan menggunakan pendekatan ini Anda diberikan ruang untuk gagal. Ketika mengalami kegagalan, Anda perlu memahami kenapa Anda gagal sehingga Anda bisa memperbaikinya. Ada 4 karakteristik yang biasanya akan selalu Anda temui dalam design thinking.

1. Berbasis Solusi 

Pendekatan pemikiran desain ini berbasis people centered yang fokus utamanya adalah kepentingan pengguna. Oleh karena itu, peran dari pemikiran desain ini adalah mengidentifikasi masalah yang nantinya akan dijawab dengan sebuah solusi yang efektif. Dengan pendekatan seperti ini Anda bisa memunculkan sebuah solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Hands-On

Hands on yang dimaksudkan disini adalah menuangkan ide yang nantinya akan menjadi produk nyata. Pada tahap ini biasanya Anda akan terjun langsung menguji apakah ide tersebut adalah solusinya atau bukan. Saat Anda tidak menggunakan pendekatan desain pada bisnis, karakteristik hands on ini mungkin tidak akan terlihat. 

3. Highly Creative

Untuk melakukan pendekatan desain Anda perlu menjadi kreatif. Ketika Anda dapat berpikir kreatif, maka Anda bisa menciptakan sesuatu hal yang baru. Hal ini dikarenakan biasanya orang yang kreatif bisa menghubungkan sesuatu yang tadinya tidak berhubungan sama sekali. Sebagai seorang design thinker, Anda perlu menjawab sebuah permasalahan dengan sebuah solusi dengan konsep yang segar agar menarik banyak pengguna. 

4. Dilakukan Secara Berulang 

Kenapa pada proses pendekatan pemikiran desain ini kita perlu mencari masalah? Buat apa sih? Hal ini dikarenakan setiap pengguna memiliki keinginan yang terus berubah. Bahkan sebenarnya terkadang pengguna tidak tahu persis apa sebenarnya yang mereka inginkan. Oleh karena itu, design thinking dilakukan secara berulang atau iterative agar terus dapat menemukan solusi dari segala permasalahan pelanggan. 

Baca juga: Ide Hiasan Dinding di Ruang Kerja yang Bikin Semangat

5 Tahap Design Thinking

1. Empati

Berempati adalah hal pertama yang perlu Anda lakukan untuk melakukan pendekatan pemikiran desain. Dengan Anda berempati pada pengguna maka Anda dapat mengetahui tentang apa saja kebutuhan dari pengguna. Anda bisa mengetahui kebutuhan pelanggan dengan cara melakukan pendekatan melalui wawancara atau Anda juga bisa menempatkan diri Anda sebagai pengguna. Dengan begitu Anda bisa mengetahui permasalahan pengguna serta dapat menemukan solusinya sekaligus. 

2. Definisikan

Informasi yang Anda dapatkan setelah berempati dengan pelanggan perlu diolah. Informasi-informasi ini perlu diolah secara efektif agar informasi tersebut bisa dimanfaatkan. Ketika Anda tahu permasalah inti pengguna dan kebutuhan mereka Anda bisa mencari dan menemukan solusi yang pas untuk membantu menyelesaikan permasalahan pelanggan Anda. Selain itu dari data yang Anda kumpulkan Anda juga bisa mendapatkan insight tentang pelanggan Anda.

3. Mengumpulkan Ide

Dari informasi yang Anda dapatkan, Anda bisa mulai kumpulkan ide-ide sebanyak-banyaknya. Dalam prosesnya, Anda jangan mudah melakukan justifikasi karena nantinya bisa membatasi kreativitas dalam mencari ide baru. Ide yang didapatkan tidak melulu tentang ide baru dan kreatif. Tetapi bisa juga ide yang berdasarkan pengalaman terdahulu. 

4. Prototype

Setelah mendapatkan ide yang disepakati, Anda bisa langsung ke langkah selanjutnya yaitu prototipe atau gambaran awal sebuah produk. Dengan dibuatnya gambaran atau produk awal Anda akan lebih mudah untuk mengevaluasi hasilnya. Dalam proses pembuatan prototipe ini dapat dilakukan secara berulang sampai Anda menghasilkan prototipe yang paling bagus. 

5. Test

Pada tahap ini, design thinker melibatkan pengguna dalam tahap pengujiannya. Penggunaan dilibatkan secara langsung sehingga Anda bisa mendapatkan masukan secara langsung dari mereka. Selain itu, Anda juga bisa mendengar secara langsung pengalaman mereka dalam menggunakan produk tersebut. Setelah melakukan tes dengan pengguna anda dapat melakukan penyempurnaan dengan memikirkan tentang masukan dari pengguna yang sudah mencoba. 

Baca juga: Tips Memaksimalkan Ruang Kerja yang Kecil Agar Lebih Fokus

Manfaat Penerapan Design Thinking

Ada beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari penerapan design thinking.  Dengan menggunakan design thinking dalam proses pendekatan pada masalah akan menurunkan risiko kerugian. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan ketika membuat prototipe lebih murah dibandingkan dengan mengubah sebuah produk yang sudah dilempar ke pasar. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan pemikiran desain ini akan membuat Anda mendapatkan ide yang banyak sehingga Anda bisa memperoleh ide yang paling solutif. Dengan banyaknya ide yang muncul juga kana membuat proses pembelajaran akan berjalan cepat. Saat menggunakan pendekatan pemikiran desain, Anda perlu memikirkan kenyamanan pengguna hingga nantinya Anda bisa membuat produk yang bermanfaat dan memberikan solusi pada pengguna.  Dengan menggunakan pendekatan ini juga Anda akan memiliki keuntungan yang lebih banyak karena Anda dapat membuat produk yang bermanfaat bagi pengguna. 

Semoga Bermanfaat!